Monday, May 25, 2015

Tempat Wisata Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu
Gunung Tangkuban Perahu dilihat dari kejauhan
Gunung Tangkuban Perahu yang bentuknya menyerupai perahu terbalik ini adalah salah satu gunung berapi yang terdapat di Jawa Barat. Gunung yang memiliki ketinggian kurang lebih 2.084 meter di atas permukaan laut ini mempunyai berbagai macam kawasan hutan, yaitu hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Keberadaan gunung ini juga tidak terlepas dengan cerita yang terkenal di kalangan masyarakat setempat, yaitu legenda Sangkuriang.

Bentuk puncaknya yang datar dan memanjang sehingga menyerupai perahu yang terbalik menjadi daya tarik tersendiri dari objek wisata ini. Hamparan kebun teh di lereng gunung ini semakin menambah keindahan panorama alam yang dimilikinya. Menikmati indahnya pemandangan alam dan kesejukan udara sambil melihat suasana Kota Bandung dari ketinggian akan menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi para wisatawan yang berwisata ke puncak gunung ini.
Daya tarik lain yang dimiliki oleh kawasan wisata ini adalah sepuluh kawah yang letaknya berdekatan, yaitu Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Domas, Kawah Jarian, dan Pangguyangan Badak. Kawah-kawah itu mengeluarkan asap belerang yang menguap keluar dari sela-sela bebatuan yang berada di bagian bawah kawah itu.
Kawah Gunung Tangkuban Perahu
Kawah Gunung Tangkuban Perahu

Dari kesepuluh kawah tersebut, ada tiga kawah yang sering dikunjungi oleh para wisatawan, yaitu Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas. Kawah Ratu adalah kawah terbesar di gunung ini dan bentuknya menyerupai mangkuk raksasa yang besar dan dalam. Ketika cuaca sedang cerah, dinding dan dasar cekungan kawah dapat terlihat dengan jelas. Berbeda dengan Kawah Ratu, Kawah Upas memiliki bentuk agak dangkal dan datar. Selain itu, salah satu sisi dasar dari kawah ini banyak ditumbuhi pepohonan liar. Sedangkan Kawah Domas boleh dibilang hanya berupa cekungan yang mengeluarkan sumber air panas.
Tangkuban Perahu
Wisatawan di Tangkuban Perahu
Akan tetapi, sumber air panas tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Air panas tersebut bisa digunakan untuk membasuh badan karena kandungan belerangnya diyakini dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit. Air panas tersebut juga bisa digunakan untuk merebus telur ayam dengan cara memasukkan telur itu ke dalam genangan air panas selama kurang lebih 10 menit. Setelah 10 menit, telur tersebut akan matang dan sudah bisa dimakan. Selain dengan berjalan kaki, para wisatawan yang ingin menuju kawah -kawah tersebut dapat menyewa kuda tunggangan khusus yang banyak disewakan di kawasan wisata ini.
Objek wisata Gunung Tangkuban Perahu berada di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Jarak Gunung Tangkuban Perahu dari Kota Bandung adalah sekitar 30 km ke arah utara. Kawasan wisata ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti bus. Bagi para wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi dari arah Subang atau Lembang, perjalanan bisa dilakukan dengan melewati samping bumi perkemahan Cikole sebagai pintu masuk pertama. Sedangkan untuk pintu masuk kedua, para wisatawan dapat melakukan perjalanan menuju ke arah utara dari bumi perkemahan tersebut. Jarak yang harus ditempuh adalah sekitar 3 km. Kedua pintu masuk tersebut berada di jalan utama yang menghubungkan kawasan Lembang dengan Subang.
Sedangkan bagi para wisatawan yang memilih transportasi umum, perjalanan bisa dimulai dari Kota Bandung. Dari Kota Bandung, para wisatawan harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 50 menit untuk tiba di kawasan wisata ini.
Para wisatawan yang berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu bisa menikmati makanan khas Lembang –ketan bakar- yang banyak dijual di warung-warung yang terdapat di sekitar Kawah Ratu dan Kawah Upas. Warung-warung tersebut juga menjual berbagai macam makanan dan minuman.
Selain itu, para wisatawan juga bisa mendapatkan suvenir atau oleh-oleh seperti beragam mainan anak-anak, boneka, topi, tas, kerajinan dari batu, pernak-pernik (gelang, cincin, senjata tajam khas daerah, selendang), alat musik angklung, batu dan serbuk belerang (obat alternatif penyakit kulit), tanaman bonsai, dan pedagang buah stroberi yang ditawarkan oleh pedagang kaki lima di kawasan ini. Bagi pengunjung yang ingin mendaki gunung dengan naik kuda, terdapat persewaan kuda tunggangan yang dapat mengantarkan pengunjung mendaki gunung tersebut. Objek wisata ini juga memiliki fasilitas penunjang lainnya seperti mushala, area parkir luas, dan pusat informasi wisata. Bagi yang ingin menginap, tidak jauh dari kawasan wisata ini, tepatnya di daerah Lembang, banyak terdapat penginapan maupun hotel kelas melati.
Load disqus comments

2 komentar